Media ini hanya memuat seputar ikan gurame, mulai dari biologi, budidaya hingga bisnis. Biologi diungkap dengan detail. Demikian juga dengan budidaya dan peluang bisnisnya. Semoga bisa membantu anda dalam menambah iformasi sebelum terjun kebidang ini atau selama menjalankan bisnis ini. Kami hadir dengan Google Adsense. Semoga anda senang. Demikian juga dengan kami.

Klasifikasi dan morfologi ikan gurame

Inilah gambaran tentang klasifikasi dan morfologi ikan gurame. Setiap mahluk hidup di dunia ini memiliki tanda-tanda khusus yang tidak dimiliki mahluk lain. Selain itu, setiap mahluk juga dikatagorikan menjadi berbagai golongan, dengan melalui sistematikan atau klasfikasi. Demikian juga dengan ikan gurame.

Seorang ahli bernama Jangkaru (2004) mengklasifikasikan gurame sebagai berikut : Filum : Chordata; Kelas : Pisces; Bangsa : Labirinthici; Sub-bangsa : Anabantoidei; Suku : Anabantidae; Marga : Osphronemus; dan Jenis : Osphronemus gourame

Selain digolongkan melalui klasifikasi, setiap mahluk bisa dibedakan dari tanda-tanda bagian tubuhnya, atau lebih dikenal dengan istilah morfologi. Menurut JANGKARU (2004) gurame mempunyai bentuk badan agak panjang, pipih dan tertutup sisik yang berukuran besar serta terlihat kasar dan kuat. Punggungnya tinggi dan mempunyai sirip perut dengan jari pertama sudah berubah menjadi alat peraba. Gurame jantan yang sudah tua terdapat tonjolan seperti cula. Mulutnya kecil dengan bibir bawah menonjol sedikit dibandingkan bibir atas. Pada jantan bibir bawah relatif tebal.

Gurame memiliki lima buah sirip, yaitu sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip dubur dan sirip ekor. Sirip punggung tidak begitu panjang, atau pendek dan berada hampir di bagian belakang tubuh. Sirip dada kecil berada di belakang tutup insang. Sirip perut juga kecil berada di bawah sirip dada. Sirip ekor berada dibelakang tubuh dengan bentuk bulat. Sedangkan sirip dubur panjang, mulai dari belakang sirip perut hingga pankgal bawah sirip ekor.

Menurut JANGKARU (2004) dalam KRISTIANTO (2005) ujung sirip punggung dan sirip dubur dapat mencapai pangkal ekor, ujung pangkal ekor berbentuk bususr. Pada dasar sirip dada gurame betina terdapat tanda berupa bundaran hitam. Bagian kepala gurame muda berbentuk lancip dan akan menjadi tumpul bila sudah besar. Pada badan gurame muda terdapat garis tegak atau vertikal berwarna hitam berjumlah 7 – 10 buah dan garis-garis tegak ini akan hilang setelah dewasa (ROBERT, 1992).

Badan gurame muda pada umumnya berwarna biru kehitaman dan bagian perut berwarna putih atau kekuningan. Warna tersebut akan berubah menjelang dewasa, yakni pada bagian punggung berwarna kecoklatan dan pada bagian perut berwarna keperakan atau kekuningan. Pada gurame muda terdapat garis tegak berwarna hitam berjumlah 7 – 9 buah, dan garis itu akan menghilang setelah dewasa (JANGKARU, 2004).

Daftar Pustaka :
Diana, F. 2005. Teknik Pembenihan Gurame (Osphronemus goramy) Di Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Sukabumi. Kerja Praktek Akhir. Program Studi Budidaya Perikanan, Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan, Politeknik Negeri Pontianak.
Jangkaru, Z. 2004. Memacu Pertumbuhan Gurami, Penebar Swadaya Jakarta.
Kristianto, J.D. 2005. Pengaruh Lama Perendaman Larva gurami Dalam Larutan tiroksin 0,1 ppm Terhadap Kelangsungan Hidup Dan Pertumbuhan Benihnya.
Robet, T.R. 1992. Systematic Revision of The Souteasth Asian Anabantoid Fish Genus Osphronemus, with Description of Two New Species. Ichthyol Explor, Freshwater, 2(4) : 351 – 360.
Sitanggang, M. 1992. Budidaya Gurami. Penebar Swadaya, Jakarta.
Custom Search