Seorang pembudidaya ikan sebaiknya memiliki induk sendiri. Dengan begitu, mereka tidak menggantungkan diri kepada orang lain. Artinya mereka bisa memproduksi sendiri kapan saja. Mereka juga dapat menentukan sendiri berapa jumlah benih yang akan dihasilkan sesuai dengan kebutuhannya, tanpa harus menunggu orang itu.
Sudah pasti bagi pembudidaya yang memiliki induk sendiri, benih ikan tidak harus membeli. Karena membeli itu harus pakai uang. Padahal uang itu bisa digunakan untuk memperluas usaha. Dengan tidak membeli benih, maka keuntungan dari benih dapat masuk kantong sendiri. Sedangkan bila membeli, maka keuntungan masuk ke kantong orang lain.
Induk patin gurame, baik jantan maupun betina harus berkualitas baik. Karena dari induk-induk yang berkualitas baik akan diperoleh benih-benih yang berkualitas baik pula, yaitu benih yang bertubuh normal, dapat tumbuh dengan cepat, dan tahan terhadap perubahan lingkungan serta tahan terhadap serangan penyakit.
Bila seorang pembudidaya telah memiliki induk sendiri, maka induk-induk itu harus dikelola dengan baik agar masa produktipnya bisa lama, yaitu minimal 4 tahun, kondidi tubuhnya tetap baik, bisa cepat bertelur lagi, kualitas telurnya baik, dan jumlahnya banyak. Untuk megelola induk dengan dapat dilakukan beberapa perakuan :
Pertama induk-induk itu harus dipelihara dalam kolam-kolam khusus. Artinya pemelihaannya tidak dicampur dengan ikan lain, atau ikan gurame yang berbeda ukuran. Induk gurame yang dipelihara dengan ikan lain tidak baik, karena perkembangan gonadnya bisa tergganggu. Selain itu, bisa menimbulkan kematian, terutama pada saat seleksi.
Kedua, induk jantan dan betina ikan gurame sebaiknya dipelihara terpisah, pada saat masa pengistirahatan, untuk menghindari pemijahan liar. Pemeliharaan jantan dan betina secara terpisah sangat membantu perkembangan gonad, karena induk betina tidak terganggu oleh jantan, karakter ikan dalam satu kolam sama.
Ketiga, induk yang sudah dipijahkan dipelihara di kolam yang berbeda dengan ikan yang belum dipijahkan. Tujuannya untuk memisahkan antara keduanya, sehingga pada waktu seleksi sebelum dipijahkan kita sudah yakin bahwa induk-induk itu belum dipijahkan. Selain itu tentu saja induk sudah dipijahkan tidak terganggu, sehingga gonadnya bisa berkembang dengan baik dan menghasilkan telur yang berkualitas tinggi.
Keempat, teknik pemeliharaan induk harus dilakukan dengan baik. Pertama dengan melakukan persiapan kolam yang baik. Kedua, induk yang ditebar tidak terlalu padat, atau padat tebar induk sesuai dengan yang dianjurkan, yaitu 1 - 2 kg/m2. Ketiga, induk diberi pakan tambahan setiap hari dengan dosis 3 persen berupa pelet khusus gurame dan daun 5 persen daun talas. Dan keempat, selama pemeliharaan kualitas air kolam harus tetap dijaga tetap baik.